GORONTALO – Isu masalah persampahan dan tata ruang Kota Gorontalo menjadi perhatian yang harus menjadi prioritas pemerintah dalam pengelolaan dan penataan Kota Gorontalo demi menciptakan kota yang bersih, sehat dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat Gorontalo.
Masalah pengelolaan sampah adalah masalah klasik di Kota Gorontalo yang hingga saat ini belum terkelola dengan baik untuk meminimalisir tumpukannya. Hal ini membutuhkan kolaborasi dari semua elemen, tidak hanya pemerintah tetapi juga semua elemen masyarakat. Oleh karena itu Ketua SDGs Center UNG, Dr Raghel Yunginger mengajak multi stakeholder secara bersama-sama untuk menangani masalah sampah di Kota Gorontalo, yang diawali dengan melakukan pemetaan masalah melalui kegiatan FGD yang diselengarakan di lokasi TPS3R Kota Gorontalo, Rabu (7/12).
“Tujuan FGD ini untuk mendapatkan input dari berbagai aktor pembangunan tentang masalah penanganan sampah di Kota Gorontalo,” ujar Raghel.
Menurutnya hal terpenting dalam mewujudkan kota bebas sampah yakni kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah, sehingga dapat membantu meminimalisir sampah di Kota Gorontalo untuk mewujudkan kota yang bersih dan sehat.
“Hasil FGD ini akan ditindaklanjuti oleh SDGs Center UNG yang akan melibatkan peran berbagai aktor secara bersama-sama melalui pendekatan multi stakeholder partnership,” terangnya.
Sementara itu Ketua LP2M Prof. Dr. Novri Y. kandowangko juga menyatakan bahwa tindakan penanganan sampah sudah harus diwujudkan, dalam kerja nyata secara kolaboratif dan perlu ada implementasi hasil-hasil penelitian yang inovatif dalam penanganan sampah. (**)
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin