GORONTALO - Sebagai bagian dari upaya perlindungan kekayaan dan produk asli daerah Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo melalui Prodi Magister Ilmu Hukum berupaya memberikan perlindungan dari segi hukum atas kekayaan intelektual dan produk asli Gorontalo.

Dukungan dalam pemberian perlindungan tersebut dengan melaksanakan Seminar Internasional perlindungan hukum terhadap hak kekayaan intelektual produk khas daerah Gorontalo dipasar Internasional, Kamis (16/11), dengan menghadirkan pemateri Prof. Dr. Tadung Mulya Lubis, SH, LLM, serta Sulistiawan Wibisono, SH, LLM dari Trade Markas Attorney Australia.

Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum UNG Dr. Nur Mohammad Kasim, S.Ag, M.Si, mengatakan, seminar menjadi salah satu langkah strategis Magister Ilmu Hukum dalam memproteksi produk Gorontalo, agar tidak sembarang diklaim oleh daerah dan bangsa lain. Apalagi dalam beberapa waktu terkait, kasus saling mengklaim kekayaan intelektual dan produk daerah sering terjadi.

"Kita berkaca dari beberapa kasus kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Dan untuk mengantisipasi terulangnya kejadian tersebut, kekayaan intelektual dan Produk asli Gorontalo perlu dilakukan perlindungan dari segi hukum," ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik UNG Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruwadi, MP, mengatakan, pemberian perlindungan hukum penting agar kekayaan Gorontalo tidak diklaim oleh pihak lain. Apalagi dengan kelebihan dan keunikan yang dimiliki, akan sangat menarik perhatian masyarakat dan pasar lokal maupun internasional.

Menurut Prof. Mahludin, UNG sebagai Perguruan Tinggi memiliki perhatian dan kepedulian lebih terhadap kebudayaan baik itu menyangkut hak intelektual dan produk daerah khususnya di Gorontalo. "Ini sejalan dengan Visi UNG yang juga bergerak dibidang kebudayaan. Sehingga melalui seminar ini, merupakan bentuk komitmen kita dalam melindungi bagian dari kebudayaan Gorontalo," pungkasnya. (wahid)