Pembukaan Musyawarah Wilayah VI Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia (IKAHIMATIKA) ditandai dengan pemukulan alat music tradisional Gorontalo Polopalo, Rabu (21/10). Musyawarah IKAHIMATIKA VI yang dilaksanakan di Gorontalo diikuti sejumlah perwakilan Ormawa Matematika Perguruan Tinggi di Wilayah Timur Indonesia. (Foto:Humas/Ismet/Rachmad)

GORONTALO – Pengembangan dunia pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah maupun para tenaga pendidik, namun juga dibutuhkan peran masyarakat khususnya oranisasi kemahasiswaan (Ormawa) dalam memberikan kontribusi positif dalam pengembangan permasalahan pendidikan.

“Permasalahan pendidikan tidak hanya menjadi tugas dari tenaga pendidik saja, namun juga sebagai tantangan bagi Ormawa,” ungkap Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof.Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, saat memberikan arahan pada kegiatan Musyawarah Wilayah VI Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika Indonesia (IKAHIMATIKA), Rabu (21/10).

Diakui Rektor saat ini peran organisasi mahasiswa khususnya di Gorontalo masih sangat kurang dalam memberikan kontribusinya pada perkembangan dunia pendidikan. Dicontohkannya, salah satu permasalahan klasik pada matematika sejak dahulu adalah mata pelajaran yang kurang disukai. Namun kontribusi mahasiswa untuk bisa merubah image matematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan belum terlihat sama sekali.

Padahal Ormawa kata Rektor, mempunyai peran penting dalam memberikan masukan serta solusi terkait kekurangan model pendidikan yang diterapkan saat ini. “Peran penting ini harus bisa diambil oleh mahasiswa. Karena sebagai agent of change, mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan kontribusi serta perubahan positif bagi masyarakat,” terang Rektor.

Sementara itu Dekan FMIPA Prof. Dr. Evi Hulukati, M.Pd menambahkan melalui ajang IKAHIMATIKA, diharapkan dapat dijadikan momentum bagi Ormawa khususnya Ormawa Matematika untuk dapat bersama-sama berkomitmen dalam mengambil peran penting ini dengan sebaik baiknya.

Musyawarah Wilayah VI IKAHIMATIKA yang dilaksanakan di UNG akan berlangsung selama 4 hari, dengan pesertanya dari perwakilan Ormawa Matematika pada sejumlah kampus di wilayah Timur Indonesia yakni Sulawesi, Maluku dan Papua. (wahid)