GORONTALO – Dunia saat ini khususnya di Indonesia sedang menghadapi fenomena distruption (disrupsi), situasi dimana terjadi gerak perubahan dari tatanan yang seharusnya. Untuk menyikapi isu tersebut, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UNG melaksanakan Dialog Interaktif, Kamis (12/5), di Auditorium UNG.

Dialog Interaktif membahas topik terkait tantangan dan peluang mahasiswa diera disrupsi hukum, dengan menghadirkan pemateri Advokat Senior Adv. Dr (Cand). TM. Luthfi Yazid, SH, LLM, CIL, CLI, serta Pakar Hukum di Prov. Gorontalo Dr. Fence M Wantu, SH, MH,.

Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Hamzah Kaiko mengatakan diangkatnya isu tantangan dan peluang mahasiswa diera disrupsi hukum, dikarenakan fenomena perkembangan disrupsi yang terjadi diberbagai bidang tanpa terkecuali bidang Hukum. Untuk menghadapi disrupsi Hukum tersebut, masyarakat khususnya mahasiswa butuh bekal dari para ahli.

“Banyak mahasiswa khususnya lulusan Hukum bingung ingin kemana setelah wisuda. Sehingganya kami menghadirkan para pakar Hukum yang paham akan tantangan dan peluang untuk dibagikan kepada mahasiswa,” ungkapnnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Karmila Mahmud, M.A, Ph.D, fenomena distrupsi berupa perubahan bergerak sangat cepat dan fundamental, dengan mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru tidak terkecuali dibidang hukum. Sehingga sudah seharusnya masyarakat khususnya mahasiswa untuk bersiap menghadapai perubahan tersebut.

“Disrupsi harus bisa dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Tentu saja untuk bisa memanfaatkannya dibutuhkan pemahaman akan tantangan dan peluang apa saja yang bisa didapat, dan wadah dialog interaktif ini penting untuk menakar peluang tersebut,” tandas Karmila.

Sebagai masyarakat berpendidikan, mahasiswa dituntut untuk bisa menggali peluang-peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri. Kemampuan dan insting melihat peluang tersebut dapat diasah sejak dini, dengan banyak membaca dan berdiskusi dengan para ahli. (wahid)