GORONTALO - Hingga saat ini angka perceraian di provinsi Gorontalo semakin meningkat. Salah satu penyebabnya adalah pernikahan dini. Kondisi inilah yang menjadi alasan bagi dosen Fakultas Ilmu Pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa Piloliyanga kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo.

Untuk menekan pernikahan usia dini, dosen FIP memberikan menyuluhan dengan tema Tindakan Preventif Pernikahan Dini di Kalangan Remaja Desa Piloliyanga Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. 

Menurut Prof. Dr. Wenny Hulukati, M. Pd selaku ketua tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat, program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya remaja dan orang tua, mengenai dampak negatif pernikahan dini serta pentingnya pendidikan bagi masa depan generasi muda.

"Pernikahan usia dini memiliki dampak yang luas, tidak hanya dari segi kesehatan tetapi juga dalam hal sosial dan pendidikan. Melalui program ini, kami ingin memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai risiko-risiko tersebut serta pentingnya melanjutkan pendidikan sebelum menikah," ujar Prof Weny.

Dalam sambutannya Kepala Desa Piloliyanga Ramli Muksin menyampaikan terima kasih kepada tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari FIP UNG, karena telah memilih desa ini sebagai tempat untuk melakukan sosialisasi tentang dampak negatif pernikahan dini bagi para remaja di desa ini. Ia juga berharap agar kegiatan ini diikuti dengan baik oleh peserta sebab informasi yang disampaikan ini sangat penting agar tidak termasuk pada mereka yang melakukan pernikahan dini.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan 3 orang mahasiswa jurusan BK masing-masing Suzeth Hatting Fakdawer, Maharani Putri Pongoliu dan Yoga Bolongka. Selain memperoleh informasi tentang dampak negatif pernikahan dini, peserta juga dibimbing merencanakan pernikahan mereka nanti.