GORONTALO – Semangat berwirausaha bagi mahasiswa terus ditumbuhkan guna mewujudkan mahasiswa yang unggul dalam segi akademik dan kemampuan berwirausaha. Upaya tersebut ditunjukan mahasiswa mahasiswa semester II Prodi Manajemen Pendidikan, sebagai wujud dalam pelaksanaan praktek kewirausahaan melalui Seminar Nasional Kewirausahaan, Sabtu (7/4), di Auditorium UNG.

Seminar Nasional dengan tema membangun jiwa wirausaha yang kreatif, inovatif dan sukses di usia muda menghadirkan pemateri sekaligus sebagai wirausahawan muda dan kreatif yakni Ulfa Nurjannah, S.E, dan ibu Novianita Ahmad, M.Si. Peserta seminar yang mencapai 500 orang berasal dari UNG, IAIN, STIKES, IHSAN, UMG, dan UG, nampak sangat antusias dalam medengarkan pemaparan dari para narasumber.

Ulfa Nurjannah, S.E merupakan alumni Universitas Negeri Semarang, anak seorang kondektur bus, penerima bidik misi, lulus 3 tahun 7 bulan dengan IPK 3,68 (Cumlaude). Sambil kuliah ulfa Nurjannah aktif diorganisasi, dan juga berbisnis. Bermacam-macam bisnis yang digeluti,mulai dari menjual sepatu dan jilbab on line, make up artis hingga sekarang menjadi pengusaha cumi krispi telah memiliki 25 outlet dengan omset perbulan Rp 250.000.000,- yang di kelola secara Friendchise.

Sedangkan Ibu Novianita Ahmad adalah pemilik butik Annisa dan Rabbani yang cukup terkenal di Gorontalo. Dalam pemaparan materinya kedua pemateri banyak memotivasi serta mengulas materi tentan kiat dan strategi bagaimana menjadi pengusaha di usia muda yang sukses.

Pembina Mata Kuliah Kewirausahaan Prodi Manajemen Pendidikan FIP UNG Dr. Sitti Roskina Mas, M.Pd, menuturkan tujuan yang ingin dicapai melalui seminar ini yakni, meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengelolah diklat (seminar) sehingga pencapaian learning outcome program studi Manajemen Pendidikan dapat diwujudkan. Selain itu mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui kegiatan seminar sehingga dapat melakukan wirausaha sesuai bidang keahliannya.

“Diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberi inspirasi bagi mahsiswa yang berada di Gorontalo untuk memanfaatkan peluang menjadi bisnis yang menjanjikan,” harap Sitti. (wahid)