Gorontalo - Produk perawatan pribadi seperti sampo sering kali menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Hal tersebut membuat Tim Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo menghadirkan inovasi shampo kertas tanpa bilas yang ramah lingkungan dengan menggunakan kombinasi ekstrak daun nangka dan limbah kulit nanas sebagai bahan utamanya.
Ketua Tim Mahasiswa UNG Dewi Safitri menjelaskan bahwa dipilihnya ekstrak daun nangka karena kandungan antioksidan dan anti inflamasinya yang baik untuk kesehatan kulit kepala, serta limbah kulit nanas yang dapat membantu mengangkat kotoran dan minyak berlebih di rambut.
“Daun nangka dan kulit nanas sangat berlimpah di daerah Gorontalo. Kami berinisiatif untuk mengurangi dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan dari penggunaan sampo dengan mengembangkan sampo kertas tanpa bilas yang menggunakan kombinasi ekstrak daun nangka dan limbah kulit nanas sebagai bahan baku utamanya dengan menerapkan prinsip zero waste water,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa tujuan utama dari shampo kertas tanpa bilas tersebut tidak hanya memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah, tetapi juga mengurangi secara signifikan limbah air yang sering terbuang dalam proses pembilasan sampo konvensional.
“Dengan strategi ini, kami berupaya untuk menghadirkan produk perawatan rambut yang inovatif, ramah lingkungan dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar kita,” katanya.
Dosen pendamping, Apt. Dizky Ramadani Putri Papeo, menjelaskan bahwa inovasi ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya goal 6 dan 12.
“SDGs Goal 6 berfokus pada memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Dengan mengurangi penggunaan air dalam proses perawatan rambut, Armosa Paper secara langsung berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi air dan mengurangi pencemaran air akibat limbah kimia dari sampo konvensional,” ujarnya.
SDGs Goal 12 menekankan pentingnya memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
“Inovasi Armosa Paper memanfaatkan bahan-bahan alami yang biasanya terbuang dan tidak dimanfaatkan, seperti daun nangka dan kulit nanas, sehingga mendukung konsep zero waste water. Ini adalah langkah nyata dalam mengurangi limbah dan mendorong penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Mereka berharap Dengan inovasi Armosa Paper, tim mahasiswa ini berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpikir kreatif dalam memanfaatkan bahan alami yang tersedia di sekitar mereka.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan ide-ide inovatif, kita bisa mengatasi masalah lingkungan sekaligus menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Anggota lainnya,” harapnya.
Inovasi yang diberi nama "Armosa Paper" ini berhasil membawa mereka meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Saat ini, Tim yang terdiri dari lima mahasiswa, yakni Dewi Safitri Abd. Gani, Sitti Rochmawati Mahmud, Megaputri Cahya, Siti Laila Kuganda, dan Muh. Taufiq H. Abay, yang dibimbing oleh dosen Apt. Dizky Ramadani Putri Papeo, S.Farm, M.S.Farm., MCE. telah memasarkan produknya melalui akun Instagram @armosa.paper. dan turut berpartisipasi dalam kegiatan Gelar Produk PKM-K Universitas Negeri Gorontalo pada tanggal 10 Juli 2024.
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin