Faperik Pererat Komunikasi Dengan Penasehat Akademik

 

GORONTALO – Mengatasi berbagai polemik yang senantiasa dihadapi mahasiswa dalam aktifitas perkuliahan, mendorong Fakultas Perikanan Universitas Negeri Gorontalo dalam memaksimalkan peran Penasehat Akademik (PA) dalam memberikan solusi permasalahan mahasiswa. Hal ini tercermin dalam kegiatan Temu Antar PA dan mahasiswa yang digagas Faperik, Jumat (27/11).

Temu mahasiswa dan dosen yang dibalut dalam suasana santai dan penuh keakraban ini, menghadirkan seluruh dosen dan mahasiswa di lingkungan Faperik. Pada kegiatan ini, para mahasiswa diberikan kesempatan untuk dapat menyampaikan keluh kesah yang dihadapi selama mengikuti aktifitas perkuliahan.

“Kegiatan ini dilakukan untuk memaksimalkan kembali peran dosen PA sebagai pembimbing mahasiswa. Apalagi dengan sistem akademik berbasis online, membuat mahasiswa jarang melakukan tatap muka dengan akademik,” ungkap Ketua Panitia Kegiatan Lukman Mile, S.P, M.Si.

Dekan Faperik UNG Dr. Abdul Hafidz Olii, S.P, M.Si, dalam arahannya mengatakan, kegiatan ini merupakan momentum dalam mempererat para komunikasi antar dosen dan mahasiswa. Dosen khususnya PA memiliki tanggung jawab besar mengarahkan mahasiswa dalam meraih kesuksesan dibidang akademik. Dan pengarahan tersebut kata Hafidz, tidak hanya melalui proses pembelajaran di kelas, namun juga melalui komunikasi yang baik dan berkelanjutan.

“Membangun kualitas pribadi unggul serta mampu bersaing tentunya dibutuhkan pembinaan dari para dosen. Dan para mahasiswa harus bisa menikuti arahan yang telah diberikan,” terang Hafidz.

Hafidz meminta kepada seluruh mahasiswa untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk dapat mendiskusikan secara seksama dengan dosen PA, tidak hanya terkait dengan kendala yang ketika dihadapi dalam perkuliahan. Namun juga segala macam permasalahan lainnya. Karena jika permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan berdampak negatif bagi prestasi akademik.

“Jangan sungkan untuk mencurahkan segala permasalahan dihadapi dengan pembimbing masing-masing, untuk kemudian ditemukan titik temu permasalahan. Sehingga permasalahan tersebut dapat terselesaikan dan tidak lagi menggangu aktifitas akademik,” pungkasnya. (wahid)