GORONTALO – Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Sastra Budaya Universitas Negeri Gorontalo mengantongi nilai akreditasi 330 atau peringkat B program studi sarjana dalam proses penilaian yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi. Prestasi besar ini seakan hadiah pada 50 tahun UNG.

Hasil akreditasi ini merupakan penilaian pertama kali sejak jurusan ini berdiri pada tahun 2007 saat keluarnya Surat Ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.

“Alhamdulillah Jurusan kami mendapat nilai akreditasi B, ini sangat menggembirakan. Sebenarnya kami sudah mendengar kabar burung ini, namun kami lebih senang jika sudah ada surat resminya” kata Trubus Semiaji, Ketua Jurusan Sendratasik sambil memperlihatkan SK BAN Perguruan Tinggi nomor 091/SK?BAN-PT/Ak-XV/S/II/2013 yang ditandatangani ketuanya, Prof Dr Mansyur Ramly.

Dalam proses penilaian lalu, dua orang BAN-PT mengunjungi langsung jurusan ini, dan selama beberapa hari mereka memeriksa dan menilai semua fasilitas dan kelengkapan jurusan. Kedua orang tersebut adalah Prof Dr Victor Ganap Med dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Prof Dr Taty Narawati Mhum dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

“Apresiasi baik dari kedua penilai BAN, mereka mendiskusi banyak hal dengan kami dan menilai jurusan kami lebih baik dari jurusan serupa di Universitas Negeri Manado (Unima) dan Universitas Negeri Makassar (UNM)” jelas Trubus.

Pengakuan jujur para penilai dari BAN-PT ini memberi semangat bagi para pengajar Sendratasik untuk meningkatkan kinerjanya.

“Hasil akreditasi ini menjadi cambuk untuk lebih baik lagi. Kami akan mempertahankan dan berharap bisa meningkatkan prestasi ini” ungkap Trubus.

Saat ini Sendratasik memiliki 8 dosen tetap lulusan perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Fasilitas laboratorium, sarana perkuliahan dan dukungan lainnya telah menjadikannya sebagai jurusan yang mandiri dan memiliki standar akademik yang jelas.

Trubus mencontohkan penerapan standar ini dengan memberi contoh tidak semua proposal penelitian yang diseminarkan baru-baru ini lolos, ada beberapa yang harus mengulang. Ini dimungkinkan karena jurusan menginginkan lulusannya berkualitas tinggi. (*)

Sumber : jamburanews.com