Jadi Wadah Ubah Paradigma Masyarakat Tenang Matematika
GORONTALO - Dikalangan masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa, mata pelajaran matematika dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sangat sulit. Ini karena mata pelajaran tersebut banyak berkutat dengan angka dan rumus yang dianggap sulit.
Untuk merubah anggapan masyarakat tersebut, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menggagas seminar Nasional matematika dan sains, dengan topik Pengembangan Matematika dan Sains berbasis riset, Rabu (7/12), di Aula Rektorat UNG.
"Ini juga merupakan upaya untuk menjawab tantangan tentang matematika dan sains, yang selama ini dianggap sebagai mata pelajaran sulit, membosankan dan pengajarnya dianggap sebagai guru killer," ungkap Dekan FMIPA Prof. Dr. Evi Hulukati, M.Pd,.
Dijelaskan Prof. Evi, melalui momen seminar Ia memiliki keinginan untuk mengubah paradigma berpikir masyarakat khususnya pelaku matematika dan sains. Bahwa ternyata dengan belajar matematika dan sains dapat merubah pola pikir dan logika, serta terbangunnya karakter dan perilaku setiap individu.
Senada dengan Prof. Evi, Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, mengharapkan seminar ini dapat dimanfaatkan untuk merubah paradigma masyarakat terkait matematika dan sains. Rektor bahkan mengakui dikalangan siswa sekolah, matematika merupakan mata pejaran yang kurang populer karena tingkat kesulitan yang dimiliki, banyak berkecimpung dengan angka dan rumus yang memusingkan.
"Salah satu tugas kita saat ini adalah bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa matematika dan sains sebagai pelajaran yang menyenangkan," tandas Pria yang juga berstatus sebagai Dosen Matematika di UNG.
Sementara itu Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc, Ph.D, dalam pemaparannya menuturkan, dalam pengembangan sains memiliki peranan penting dalam setiap individu. Dimana dapat memacu pembentukan kemampuan berpikir secara logis serta pola pikir ilmiah. Kemudian menumbuhkan rasa ingin tahu dan terus berupaya mencari jawaban dari sebuah fenomena dengan kemampuan berpikir kritis. (wahid)
Held by Faculty of Education Universitas Negeri Gorontalo and supported by ten universities as co-hosts and an organisation.
Tema "Enacting Humas Centered Management for Empowering Local Community Towards Society 5.0"
Online Seminar for National Education Day. The speaker are Dr. Eduart Wolok, ST, MT, Karmila Machmud, MA, Ph.D, Drs. Amin Nusi, M.Pd. Live streaming from Fanspage Facebook Universitas Negeri Gorontalo
IN ACCORDANCE WITH SAIL TOMINI AND FESTIVAL OF BOALEMO 2015
Theme:
"Tomini Bay for the Glory of Indonesia as the centre of the maritime world"
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin