GORONTALO – Mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan proses pendidikan di Perguruan Tinggi. Dan salah satu inti keberhasilan pendidikan tersebut tergantung dari kemampuan tenaga pendidik dalam menjalankan kurikulum pendidikan pada masing-masing Jurusan.

“Inti sebenarnya dalam keberhasilan suatu pendidikan bukan terletak pada perubahan kurikulum pendidikan, tapi sangat bergantung pada kemampuan dosen dalam melaksanakan kurikulum tersebut,” ungkap Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pengajaran (LP3) Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Sarson Pomalato, M.Pd, saat memberikan arahan pada Lokakarya Kurikulum Fakultas Hukum UNG, Senin (2/11).

Menurut Sarson, kurikulum sejatinya merupakan desain masa depan seseorang. Sebaik apapun kurikulum yang disusun oleh Fakultas, bukanlah sebuah jaminan untuk dapat mendidik serta menghasilkan mahasiswa berkualitas, jika kurikulum tersebut tidak ditangani oleh dosen yang hebat.

“Sebaliknya, seburuk apapun sebuah kurikulum jika ditangan dosen yang hebat, maka dia bisa meramu dan mendesain masa depan orang. Karena dia paham akan ilmu pengetahuan dan cara mendidik mahasiswa tersebut,” terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan Sarson, Dosen memiliki tugas bukan sebagai pengajar, melainkan sebagai seorang pendidik. Menurutnya, mengajar hanya sekedar menjalankan transfer pengetahuan semata. Sedangkan mendidik, berperan untuk mencetak calon sarjana yang berkarakter. Transfer yang dilakukan tidak hanya sebatas pengetahuan saja, namun juga mentrasfer nilai-nilai pendidikan.

“Karakter tersebut tidak perlu diajarkan lagi, melainkan diisi melalui proses pendidikan tersebut. Dengan memaksimalkan pendidikan tersebut tidak hanya menciptakan lulusan yang berkualitas dan berkarakter,” pungkasnya. (wahid)