GORONTALO – Dikukuhkannya Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi sebagai Prodi dengan akreditasi B, membuat Prodi tersebut gencar mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kemampuan akademik mahasiswa. Salah satu fasilitas yang dihadirkan Prodi Ilmu Komunikasi yakni Rumah Produksi TV Kampus.

Rumah Produksi TV Kampus yang digagas civitas akademika Ilmu Komunkasi secara resmi dilaunching Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruwadi, MP, disela-sela kegiatan Young Crative Communication 2.0 (YCC), Selasa (19/12), di Ballroom TC Damhil UNG.

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Zulaeha Laisa, S.Sos, M.Si, mengungkapkan, kehadiran Rumah Produksi TV Kampus untuk menjawab kebutuhan mahasiswa, dalam mengembangkan potensi dan pengetahuan dalam bidang broadcasting. Karena dalam pelaksanaan kegiatan pada rumah produksi tersebut, akan dilakukan sepenuhnya dikelolah oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi.

“Rumah Produksi diberinama UNG Broadcasting (UBC) menjadi fasilitas yang bisa digunakan, untuk lebih mengembangkan lagi minat dan bakat dalam dunia pertelevisian khususnya Broadcasting,” ungkap Zulaeha.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Mahludin, mengapresiasi langkah Prodi Ilmu Komunikasi yang terus konsisten mendukung pengembangan kualitas mahasiswa melalui penyediaan fasilitas. “Dengan terakreditasi B, Ilmu Komunikasi harus terus berkembang dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Salah satunya dengan memperkuat fasilitas pendukung pembelajaran. Sehingga mahasiswa bisa berkkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan produk broadcasting berkualitas,” terangnya.

Dijelaskan Prof. Mahludi, untuk terus memberikan wadah pengembangan skill dan kreatifitas mahasiswa Ilmu Komunikasi, lembaga senantiasa memberikan ruang khusus. Diantaranya dengan membangkitkan kembali media broadcasting UNG baik itu berupa stasiun radio dan Televisi kampus.

“Insya allah media radio dan tv akan kita bangkitkan lagi. Dan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi, dalam mempermantap kemampuan broadcasting,” harap prof. Mahludin. (wahid)