GORONTALO – Mewujudkan Leading University dalam pengembangan kebudayaan dan inovasi berbasis potensi regional di Kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu obsesi besar Universitas Negeri Gorontalo yang ingin digapai pada tahun 2035 mendatang. Salah satu modal utama untuk mewujudkan visi tersebut seluruh Program Studi yang bernaung di Kampus Merah Maron harus memperoleh akreditasi yang layak.

“Akreditasi akan menjadi modal berharga UNG dalam menyongsong visi ditahun 2035. Tidak hanya akreditasi institusi yang baik, namun juga didukung dengan akreditasi Prodi yang layak,” ungkap Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, saat memberikan arahan pada Rapat Pimpinan di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo, Senin (25/1). Di Ruang Sidang UNG.

Obsesi mewujudkan leading University kata Rektor merupakan target yang sangat realistis untuk bisa dicapai secara bersama-sama. Untuk semakin men-support obsesi ini, seluruh kegiatan baik itu berkaitan dengan akademik maupun non akademik yang dilakukan oleh Prodi, Jurusan, Fakultas hingga lembaga harus terfokus pada satu tujuan utama yakni akreditasi.

“Dengan seluruh kegiatan telah berbasis akreditasi, akan semakin mendukung terwujudnya akreditasi terbaik bagi seluruh Prodi UNG. Sehingga visi 2035 akan bisa terwujud,” terang Rektor.

Ditahun 2016 selain akselarasi dibidang akreditasi, Rektor meminta kepada seluruh pimpinan Fakultas maupun Lembaga untuk lebih menggenjot lagi beberapa program lain, diantaranya meningkatkan agenda kerjasama ditingkat nasional maupun internasional sebagai main gate dalam mengembangkan kampus ke arah yang semakin baik.

Selain itu juga, Rektor berharap seluruh pimpinan dapat mengawal dan menyukseskan program akselarasi lainnya seperti program akselarasi Guru Besar bagi para dosen, maupun akselarasi dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Seluruh program akselarasi ini seluruhnya bermuara pada peningkatan akreditasi. Sehingga dengan akreditasi yang semakin baik, mewujudkan Leading University di Kawasan Asia Tenggara tidak perlu menanti hingga 2035,” pungkasnya. (wahid)