GORONTALO., Rencana Pemerintah Provinsi tidak lagi memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di satu sisi bermakna positif bagi pelaku ekonomi namun bisa negatif dalam penanganan pandemic. Hal itu ditegaskan Bobby R. Payu, anggota Tim Evaluasi PSBB Gorontalo.
Bobby menegaskan, memperhatikan nilai Rt yang masih cukup tinggi dan trend penambahan kasus baik secara jumlah maupun sebaran wilayah, maka Pemda Kab/Kota dalam melakukan pelonggaran sebaiknya didasarkan pada gambaran epidemiologis dan perhitungan Rt di tingkat Kabupaten/Kota. Kebijakan tanpa basis data terkait pandemi tentu akan menghasilkan kebijakan yang tidak komprehensif. Kebijakan yang parsial tentu tidak akan bisa menghambat pandemi, malah tidak efisien dan efektif.
“Sedangkan ada data tentang gambaran epidemiologis dan perhitungan Rt hingga scenario ekonomi saja belum tentu membuat pandemi ini tidak menyebar luas, apalagi jika kebijakan tanpa scenario dan perhitungan yang tepat. Makanya, kini Pemerintah Kabupaten/Kota mesti membuat kebijakan berbasis data yang kuat”. tutur Bobby Payu yang juga dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo.
Terkait hal itu, Covid-19 Crisis Center UNG akan mulai merilis gambaran umum epidemiologis dan perhitungan Rt di tingkat Kabupaten/Kota agar bisa membantu Kabupaten/Kota dalam merumuskan kebijakan yang tepat, efektif dan efisien dalam penanganan pandemi.
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin