GORONTALO - Desa Bongo Kabupaten Gorontalo sebagai daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan usaha Karawo, terus mendapat perhatian untuk dikembangkan dari Universitas Negeri Gorontalo. Melalui program pengabdian kepada masyarakat Dosen UNG berupaya merangsang pertumbuhan dan pengembang industri karawo Desa Bongo, menjadi program UKM berpotensi ekonomi yang menjanjikan.

Kegiatan pengabdian Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPUD) Karawo Desa Bongo tahun 2017 Kementerian Ristekdikti, yang diketuai Dr. Ismet Sulila, SE, M.Si, menghimpun para pengrajin karawo Desa Bongo dalam bentuk kelompok usaha. Kedua kelompok tersebut yakni UKM Annisa dan UKM Nirwana.

"Pengelompokan ini untuk mengumpulkan para pengrajin potensial, mengorganisir, memotivasi dan melakukan identifikasi masalah serta menyusun program prioritas," ungkap Dr. Ismet.

Dalam pengembangan karawo khas desa Wisata Religius Bongo sebagai produk unggulan daerah, tim Program PPUD fokus menata dan mencarikan solusi permasalahan pengembangan UKM.

"Yang pertama permasalahan manajemen, dengan memberikan pembimbingan dalam memahami fungsi manajemen dan mengaplikasikannya secara nyata dan terukur dalam praktek usaha," jelasnya.

Selanjutnya fokus kedua yang dilakukan penataan yakni simberdaya manusia pengelola. Dengan memenuhi kebutuhan SDM UKM, serta mengelompokkan baik itu untuk urusan manajemen maupun proses produksi.

"Dan fokus ketiga adalah melakukan identifikasi dan melengkapi kebutuhan fasilitas pendukung pengembang produksi dan pemasaran. Kemudian menentukan produk karawo unggulan berdasarkan motiv setiap kelompok sebagai ciri khas," terangnya.

Menurut Dr. Ismet, dengan terimplementasinya 3 fokus pengembangan tersebut, secara perlahan dapat meningkatkan eksistensi pengembangan UKM Karawo Desa Bongo Kabupaten Gorontalo.

"Alhamdulillah para pengrajin juga merespon positif program ini, dan solusi dari permasalah pengembangan UKM Karawo dapat diimplementasikan dengan baik pada masing-masing UKM," pungkasnya. (wahid)