GORONTALO – Perpustakaan UNG senantiasa memperkuat atmosfer akademik di lingkungan kampus merah maron. Salah satu komitmen memperkuat atmosfer akademik tersebut, ditunjukkan Perpustakaan melalui Bedah Buku karya dosen UNG dengan tema membangun dan mengembangkan budaya literasi melalui cipta karya akademik menuju peradaban yang inovatif, kreatif dan kompetitif, Rabu (19/9), di Aula Perpustakaan.

Kepala UPT. Perpustakaan Drs. Joni Apriyanto, M.Hum, mengungkapkan, bedah buku menjadi bentuk komitmen perpustakaan dalam memelihara serta memperkuat kultur atmosfer akademik di UNG. Selain itu juga sebagai wadah mengapresiasi karya-karya tulis dalam bentuk buku yang telah dihasilkan oleh para dosen UNG.

"Melalui wadah bedah buku juga sekaligus menyiarkan dan mempublikasikan buku karya dosen ke masyarakat khususnya kalangan mahasiswa," terangnya.

Sementara itu Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Baru. M.Pd, mengaku, sejak awal kepemimpinannya hingga saat ini, terus fokus dalam memperkuat kultur atmosfer akademik. Ini dilakukan karena membangun kultur tersebut tidaklah gampang dan merupakan perjuangan panjang dan tidak ada akhirnya.

"Tidak gampang karena ini berkaitan dengan budaya keseharian di lingkungan kampus. Dan salah satu metode menarik minat membangun kultur tersebut melalui Bedah buku," terangnya.

Momen bedah buku tidak hanya penting untuk audiens dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baru dengan membedakan ini buku secara mendetail. Namun juga penting bagi seorang penulis sebagai bahan koreksi dan informasi untuk menyempurnakan isi buku.

"Dengan konsisten melakukan bedah buku, saya berharap karya-karya dosen tidak hanya berakhir di lemari pajangan saja, namun juga perlu kita bedah bersama-sama dalam menyempurnakan karya mereka " tandasnya. (wahid)