GORONTALO – Pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) serentak dilaksanakan secara Nasional oleh seluruh Panitia Lokal yang tersebar diseluruh Indonesia, Selasa (8/5),. Ratusan ribu pendaftar seleksi SBMPTN 2018 berjuang untuk bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit melalui jalur pendaftaran tersebut.

Salah satu peserta yang ikut berjuang untuk bisa masuk PTN melalui jalur SBMPTN yakni Rifaldi Sabubu seorang penyandang disabilitas. Meskipun pria yang berasal dari Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango tersebut memiliki kekurangan dari segi fisik pada kaki kanannya, tidak menyurutkan niatnya untuk berjuang masuk PTN favoritnya yakni Universitas Negeri Gorontalo.

Rifaldi yang bercita-cita untuk kuliah di Jurusan Hukum UNG tersebut bahkan rela datang pagi-pagi buta ke lokasi ujian di Unisan Gorontalo, padahal sesuai jadwal kelompok ujian Soshum dimulai pukul 10.45 WITA. Bagi Rifaldi, ujian SBMPTN tahun 2018 menjadi usaha kedua kalinya yang ia lakukan agar bisa masuk ke UNG, pasalnya pada tahun sebelum 2017 kemarin ia pernah ikut seleksi baik itu melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN namun belum berkesempatan untuk lulus.

“Tahun ini merupakan kesempatan kedua saya untuk bisa masuk Fakultas Hukum UNG. Saya memilih Fakultas Hukum karena saya bercita-cita menjadi seorang pakar hukum,” ungkap Rifaldi.

Untuk bisa lulus pada seleksi SBMPTN tahun ini, Rifaldi mengaku terus menyiapkan diri baik itu dari segi fisik, mental maupun kemampuan akademik untuk bisa menyelesaikan soal-soal yang diberikan nanti. “Insya Allah tahun ini saya bisa berkesempatan lulus SBMPTN dan bisa kuliah di Jurusan Hukum UNG,” harapnya.

Pendaftaran SBMPTN tahun ini Rifaldi juga ikut mendaftar sebagai calon penerima beasiswa Bidikmisi, untuk membantunya dalam memenuhi kebutuhan biaya kuliah nanti. “Besar harapan saya untuk bisa lulus SBMPTN tahun ini sekaligus memperoleh beasiswa Bidikmisi, semoga tahun ini bisa terwujud,” tandasnya. (wahid)