Dr. Dakia: Minat Generasi Muda Menjadi Pemangku Adat Tergolong Rendah
GORONTALO - Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah yang kental dengan pelaksanaan adat istiadatnya dalam kegiatan sehari-hari. Meski berstatus sebagai daerah adat, nyatanya tidak membuat generasi muda di daerah ini berminat untuk menjadi bagian dari pelaku adat. Bahkan kenyataannya para pelaku pelaksana adat di Gorontalo didominasi oleh para orang tua lanjut usia.
Menurut Dosen Fakultas Sastra dan Budaya UNG Dr. Dakia N. Djou, M.Hum, sudah seharusnya generasi muda turut serta menjadi pelaku ritual adat di Gorontalo sebagai bagian dari regenerasi pemangku adat, karena dikhawatirkan pemangku adat akan terus berkurang jumlahnya.
Contohnya seperti dalam proses adat peminangan, sebagian besar pemangku adat telah lanjut usia khususnya di Kota Gorontalo. Yang dikhawatirkan akan berdampak pada proses pelaksanaan adat akibat keterbatasan jumlah pemangku adat, terlebih biasanya pelaksanaan peminangan di Gorontalo sering kali dilaksanakan di bulan tertentu dan membludaknya proses adat yang dilakukan.
"Untuk adat peminangan sendiri biasanya masyarakat Gorontalo melaksanakan di bulan tertentu seperti bulan syaban. Dengan keterbatasan jumlah pemangku adat saat ini tentunya akan kewalahan dalam proses pelaksanaan," ungkap Dr. Dakia.
Dengan mulai terjadinya keterbatasan jumlah pemangku adat menuntut adanya regenerasi melibatkan generasi muda. Namun nyata saat ini generasi muda enggan untuk terlibat sebagai pemangku adat. Salah satu faktor keengganan generasi muda karena terkendala kurangnya pemahaman bahasa daerah Gorontalo yang kerap digunakan dalam pelaksanaan adat. Sebahagian lagi bahkan merasa malu untuk terlibat, karena mengganggapnya sebagai hal kuno.
"Dalam pelaksanaan pelatihan yang saya lakukan beberapa waktu lalu di Kota Gorontalo, minat yang ditunjukkan oleh generasi muda sangat rendah. Sebagian besar yang tertarik ikut pelatihan merupakan usia 30 tahun keatas," jelasnya.
Fenomena ini kata Dakia, perlu diseriusi oleh Pemerintah Daerah agar dimasa mendatang tidak akan terjadi keterbatasan jumlah pemangku adat. Dan kaum muda sudah seharusnya dapat didorong untuk dapat menjadi bagian dari pemangku adat, melalui berbagai kegiatan pelatihan pengetahuan adat secara berkesinambungan. (wahid)
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin