GORONTALO – Rangkaian proses pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018 akan seger dimulai. Dari sisi substansi pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN dan SBMPTN tahun 2018 tidak banyak berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Namun pada proses pendaftaran khususnya melalui jalur SNMPTN, Sekolah mempunyai peran yang sangat penting untuk kelancaran proses pendaftaran siswa pada jalur seleksi tersebut. Salah satu peran Sekolah adalah melakukan input Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai data utama yang digunakan pada seleksi SNMPTN.

“Mohon data siswa dapat diinput pada PDSS secara benar dan cermat. Karena jika data mereka tidak terinput akan berakibat yang bersangkutan tidak bisa ikut SNMPTN. Dan tanggung jawab tersebut ada pada pihak Sekolah,” ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruwadi, MP,.

Begitu pentingnya peran Sekolah dalam SNMPTN tersebut, Prof. Mahludin meminta pihak Sekolah untuk dapat melakukan input data siswa dengan penuh ketelitian. Tidak hanya itu, proses penginputan data juga diharapkan dapat dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelum batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia pusat SNMPTN.

“Diharapkan data-data siswa tersebut dapat diinput diawal-awal waktu yang ditentukan. Karena jika diinput pada akhir waktu ditakutkan permasalahan sistem, yang menghambat proses input oleh operator Sekolah,” terangya.

Lebih lanjur Mahludin menjelaskan, untuk alokasi daya tampung mahasiswa baru setiap seluruh Perguruan Tinggi Negeri tahun 2018 juga tidak mengalami perubahan. Dimana untuk jalur SNMPTN minimal kuota daya tamping sebesar 30 persen dari total jumlah mahasiswa baru yang akan diterima. Untuk jalur SBMPTN sebesar 30 persen dan jalur Mandiri juga sebesar 30 persen.

“Sedangkan kuota sisa 10 persen dapat dialokasikan diantara 2 jalur baik itu SNMPTN maupun SBMPTN sesuai dengan kebijakan dari Perguruan Tinggi masing-masing,” pungkasnya. (WAHID)