Sungai Bone Tercemar Sianida dan Merkuri
GORONTALO – Sungai Bone sebagai salah satu aliran sungai terbesar di Provinsi Gorontalo kondisinya tengah dalam fase memprihatinkan. Pasalnya sungai yang membentang di wilayah Kabupaten Bone Bolango, telah tercemar zat kimia berbahaya berupa Sianida dan Merkuri.
Fakta tersebut terungkap dalam pemaparan hasil riset yang dilakukan tahun 2015 kemarin oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Teknologi Kebumian Universitas Negeri Gorontalo Mus Juanda Moha, yang mengusung tema riset analisis kadar Sianida (CN) pada air Sungai Bone Kab. Bone Bolango, Disela-sela Dialog Publik Hari Bumi Selamatkan Gorontalo dari Bencana Lingkungan, Selasa (26/4), di Auditorium UNG.
Lebih lanjut dijelaskan Mus, pencemaran yang terjadi di Sungai Bone merupakan dampak dari aktifitas penambangan tradisional dibagian hulu sungai, berupa limbah tambang dengan menggunakan zat sianida. Hal ini tentunya ancaman pada ekologi Gorontalo yang telah mengalami degradasi berat terutama dibagian hilir.
Penggunaan pestisida pada lahan pertanian juga berperan besar dalam pencemaran air, dimana limbah-limbah pestisida tersebut mengalir secara langsung maupun tidak langsung, dapat merusak komponen-komponen penyusun ekosistem sungai. Selain itu, sampah domestik berasal dari limbah pemukiman disekitar bantaran sungai, juga turut ambil bagian dalam pencemaran.
“Untuk kadar sianida pada zona bagian hulu sungai Bone masih dalam ambang batas toleransi. Akan tetapi pada zona bagian tengah dan hilir sungai, kandungan sianida telah melebihi ambang batas yang ditentukan yakni 0,1 milligram/Liter,” jelasnya.
Senada dengan Mus, perwakilan kelompok peneliti mahasiswa dari Jurusan Kimia Thayban menuturkan, selain terindikasi mengandung Sianida, dibeberapa titik di Sungai Bone juga terindikasi mengandung zat merkuri yang begitu tinggi dan melebihi ambang batas akibat aktifitas pertambangan. Klaim ini didasarkan atas hasil penelitian bersama yang dilakukan mahasiswa Jurusan Kimia dengan perwakilan Ehime University ditahun 2015.
Bahkan kata Thayban zat berbahaya tersebut juga telah terkandung dalam sejumlah ikan yang kerap dikonsumsi masyarakat umum. Seperti ikan laut berupa ikan nike di pantai pohe yang merupakan muara Sungai Bone, mengandung kadar logam berat berupa timbal (pb) yang mencapai 2,265 ppm.
“Padahal ambang batas pb tersebut hanya 0,3 ppm. Sehingga pencemaran air ini perlu diseriusi lebih lanjut karena telah terkandung dalam ikan yang dikonsumsi masyarakat,” terangnya. (wahid)
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin