GORONTALO - Pemandangan dan suasana berbeda tampak di sekitar lingkungan Universitas Negeri Gorontalo. Dalam rangkaian pelaksana Kongres Kebudayaan Gorontalo, Selasa (8/11), seluruh civitas akademika Kampus Merah Maron turut serta menyemarakkan kegiatan kongres kebudayaan yang dilaksanakan di UNG, dengan turut serta mengenakan pakaian adat masyarakat Prov. Gorontalo yakni Takowa dan Galenggo.
Pakaian dinas yang biasa dikenakan pegawai tenaga kependidikan ditanggalkan sementara, dan diganti dengan beragam corak pakaian adat Gorontalo yakni Takowa bagi laki-laki dan Galenggo bagi Perempuan. Tidak ingin ketinggalan, dikalangan dosen pun bahkan turut serta mengenakan pakaian adat yang sama, yang membedakan hanyalah corak dan warna dari pakaian adat yang dikenakan.
Rektor UNG Prof. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, menuturkan, penggunaan pakaian adat Gorontalo merupakan salah satu upaya UNG dalam melestarikan kembali salah satu pakaian adat milik masyarakat Gorontalo. Terlebih saat ini, sudah sangat jarang masyarakat Gorontalo yang mengenakan pakaian adat Takowa maupun Galenggo.
"Ini merupakan salah satu cara yang dilakukan Civitas Akademika UNG, dalam merangsang kembali masyarakat untuk dapat mengenakan pakaian adat Gorontalo," ungkap Rektor.
Bahkan untuk dapat memberi contoh di masyarakat, Rektor berencana menjadikan pakaian adat Gorontalo berupa Takowa dan Galenggo, sebagai salah satu pakaian Dinas Civitas Akademika UNG. "Insya Allah kedepan pakaian ini akan kita wajibkan sebagai salah satu pakaian di UNG, minimal dalam sebulan sekali kita mengenakan pakaian adat ini," tandasnya. (wahid)
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin