GORONTALO - Kelompok mahasiswa Jurusan Ilmu Teknologi Pangan berhasil mengkreasikan produk makanan Bakso yang sehat untuk dikonsumsi. Produk Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang diberi nama Bakso Kentang Goreng (Batang Goreng) menjadi solusi alternatif, bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi bakso yang aman untuk kesehatan.

Batang Goreng merupakan produk bakso yang dibuat tanpa menggunakan daging, namun digantikan oleh kentang sebagai bahan utama pembuatan bakso. Selain lebih murah, bakso berbahan dasar kentang tersebut lebih aman dikonsumsi bagi masyarakat tanpa menimbulkan efek kesehatan.

"Keunggulan produk Bakso ini aman dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan efek kesehatan, dan juga bahan dasar yang digunakan juga merupakan pangan lokal yakni kentang yang cukup mudah didapat," ungkap Perwakilan Kompok PKM-K Batang Goreng Isman Saipi.

Produk PKM-K yang didanai oleh Kemenristekditi untuk tahun 2017 tersebut, saat ini mulai ditingkatkan produksi dan gencar pasarkan di lingkungan masyarakat Gorontalo baik secara langsung maupun melalui media online. Respon yang ditunjukkan Masyarakat pun sangat positif, dengan banyaknya masyarakat yang tertarik dan membeli produk bakso tersebut.

"Alhamdulillah masyarakat tertarik dengan produk kami. Mereka menilai antara Bakso Kentang yang kami buat dibanding bakso pada daging maupun ayam tidak ada perbedaan dari segi fisik dan rasanya, namun memiliki nilai lebih selain lebih murah juga tidak menimbulkan efek kesehatan," jelasnya.

Untuk pemesanan produk tersebut kata Isman, gencar dipromosikan ke seluruh masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media promosi. Dari beberapa kali produksi dan penjualan sudah memperoleh beberapa keuntungan. "Produk ini juga sangat sehat karena tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga penyimpanan pun hanya bertahan selama satu Minggu jika disimpan di lemari Pending," pungkasnya.

Anggota Kelompok PKM - Kewirausahaan Jurusan Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian terdiri dari 3 orang yakni Isman Saipi, Cintawati Yunus, Nur Fitro Mahmud dengan dibimbing oleh Dosen Siti Aisyah Liputo (wahid)