GORONTALO - Kunjungan Menristekdikti ke Universitas Negeri Gorontalo dalam rangkaian Temu Mahasiswa Bidikmisi dan Adik Wilayah Gorontalo, Kamis (10/11), dimanfaatkan oleh mahasiswa khususnya para penerima beasiswa Bidikmisi untuk menyampaikan saran mereka terkait Pengelolaan Beasiswa Bidikmisi.

Seperi halnya yang diungkapkan Aljufri Hadju mahasiswa Jurusan Fisika, kehadiran Beasiswa Bidikmisi ditengah masyarakat, diakuinya sangatlah membantu masyarakat yang ingin mengeyam pendidikan di Perguruan Tinggi. Meskipun telah banyak membantu masyarakat untuk bisa kuliah, Rizki meminta kepada Menristekdikti agar kuota penerima beasiswa Bidikmisi dapat lebih ditingkatkan lagi.

Ini dikarenakan saat ini masih banyak masyarakat miskin tapi pintar, yang belum bisa merasakan pendidikan di bangku kuliah melalui bantuan beasiswa Bidikmisi, dikarenakan kuota yang diberikan oleh Pemerintah cukup terbatas.

Selain itu ia juga meminta kepada Menristekdikti, untuk dapat menaikkan biaya hidup setiap bulannya, yang diterima oleh mahasiswa penerima Bidikmisi. Dimana saat ini setiap bulannya penerima Bidikmisi hanya menerima biaya hidup sebesar Rp. 600.000.

"Pak menteri saran kami ditahun mendatang kuota Bidikmisi bisa ditambah lagi, karena masih banyak orang miskin tapi pintar ingin kuliah. Dan juga kalau bisa biaya hidup setiap bulan juga bisa ditambah," ungkap Rizki.

Terkait kuota dan penambahan jumlah biaya pendidikan perbulan, Menristekdikti Prof. Muhamad Nasir, Ph.D, Ak, mengaku tahun depan Kementeriannya terus berupaya memperjuangkan penambahan Kuota penerima beasiswa Bidikmisi. Bahkan penambahan kuota penerima Bidikmisi akan diajukan kepada Presiden RI sebesar 90 ribu penerima beasiswa, meningkat pesat dari jumlah sebelumnya yang hanya sebesar 75 ribu penerima.

"Tidak hanya kuota yang tengah kita perjuangan, namun juga biaya hidup setiap bulannya yang diterima melalui Bidikmisi juga kita usahakan bisa bertambah. Oleh karena itu saya mohon dukungan dan doa dari seluruh pihak agar bisa segera terealisasi," ujar Prof. Nasir seraya diamini seluruh mahasiswa yang hadir. (wahid)