GORONTALO – Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI bekerjasama dengan Universitas Negeri Gorontalo, melaksanakan uji sertifikasi kompetensi keahlian untuk program vokasi, Selasa (10/12),. Uji sertifikasi yang dilaksanakan kali ini diikuti 132 oleh para tenaga ahli jasa konstruksi di Provinsi Gorontalo.

Penanggung jawab kegiatan Andi Tenry, ST, mengatakan uji sertifikasi merupakan tindak lanjut dari amanat UU No.2 tahun 2017 tentang jasa konstuksi, dimana tenaga kerja yang bekerja dibidang jasa konstruksi harus memiliki sertifikat kompetensi kerja.

“Ada 4 bidang kualifikasi yakni Teknik Sipil, Teknik Arsitek, Teknik Elektro, serta Teknik Industry dan Teknik Mesin,” terang Andi.

Sementara itu Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T,M.T, sertifikasi kompetensi sangat penting sebagai bentuk pengakuan atas keahlian yang dimiliki. Dengan memiiki sertifikat, pengguna jasa tidak akan ragu lagi dengan kualitas keilmuan dan keahlian yang dimiliki oleh lulusan UNG.

“Jika memiliki sertifikat, pengguna jasa khususnya konstruksi tidak akan ragu menggunakan keahlian dan keilmuan yang dimiliki. Olehnya uji kompetensi harus diikuti dengan baik agar memperoleh pengakuan dari bidang ilmu yang ditekuni saat ini,” ungkap Rektor.

Dengan banyaknya tenaga jasa konstruksi yang ikut dalam ujian kompetensi saat ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan tenaga kerja profesional, bahkan dapat memenuhi kebutuhan atau bahkan mensuplai tenaga kerja profesional di Indonesia.

“Tenaga kerja yang terampil dan bersertifikat penting untuk menjamin kualitas pengerjaan yang sesuai standar. Semoga melalui uji kompetensi, akan semakin banyak tenaga jasa konstruksi lulusan UNG yang memenuhi standar tersertifikat,” harapnya.

Pelaksanaan ujian sertifikasi kompetensi keahlian turut dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama operasional, antara Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar dengan Fakultas Teknik. (wahid)