Jurusan Seni Rupa dan Desain yang bernaung di dalam Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG), kini menempati gedung baru kampus empat baru yang berlokasi di daerah Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Memulai aktivitas perkuliahan di gedung baru, jurusan Seni Rupa dan Desain menyelenggarakan sebuah workshop seni lukis Hiperealis yang mengundang Iwan Yusuf seorang pelukis muda yang menekuni teknik Hiperealis dan menetap di Jawa Timur khususnya daerah Batu - Malang. Selain sebagai pelukis ia membuat Art Space yang dinamakan Studio Jaring.

Acara tersebut dilaksanakan pada Jumat, 21 Februari 2020| pukul: 13.00 - 17.00 Wita | di Ruang Pameran Seni Rupa dan Desain. Acara itu dihadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa Seni Rupa serta mahasiswa dari Jurusan lainnya, dibuka oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik. Selain diikuti oleh peserta di lingkungan UNG, turut hadir perupa Gorontalo seperti Riden Baruadi.

Program workshop seni lukis ini merupakan bagian dari upaya Jurusan untuk melengkapi perkuliahan formal, melalui belajar bersama seniman profesional yang telah memiliki reputasi dan eksistensi secara nasional. Guna menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dari pengalaman langsung seorang ahli di bidang seni lukis.

Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Tajudin Abdillah menyatakan, melalui program ini diharapkan nantinya mahasiswa akan dapat lebih termotivasi untuk mengembangkan bakat dan minatnya dibidang seni lukis. Hal ini sejalan dengan program kami khususnya dibidang kemahasiswaan untuk mendorong tumbuhnya bakat dan minat mahasiswa sesuai hobi dan kesukaannya. Karena zaman sekarang orang-orang sukses justru karena hobinya, demikian pungkas Tajudin.

Menurut Ketut Jurusan Seni Rupa dan Desain I Wayan Sudana, kegiatan ini sangat penting untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa dibidang praktek. Karena lulusan Pendidikan Seni Rupa nantinya tidak hanya melahirkan guru, tetapi juga dapat menekuni profesi profesional bidang seni rupa, seperti: seniman, kurator, atau manajemen seni rupa. Pada jurusan kami, berbagai kompensi dasar-dasar yang mendukung keprofesian tersebut diajarkan kepada mahasiswa selama menjalani perkuliahan, demikian jelas Wayan Sudana.

Kembali pada profile nara sumber, sosok Iwan Yusuf adalah perupa otodidak asal Gorontalo tepatnya di desa Kabila kabupaten Bone Bolango. Kemudian diusia yang masih muda memutuskan untuk merantau ke Surabaya awalnya menjadi buruh serabutan. Selama bertahun-tahun sembari dan juga sempat berdagang, Ia memendam tekad dan cita-citanya menjadi pelukis profesional. Tekad kuat dan didukung upaya yang serius dalam keterbatasan dana, akhirnya menemukan teknik melukis yang khusus dengan memakai cat minyak yang digoreskan secara tipis secara berulang hingga mencapai bentuk yang tidak saja mirip dengan modelnya, tetapi juga sangat detail.

Menurut Wayan Seriyoga Parta Dosen Jurusan Seni Rupa dan Desain UNG dan juga kurator nasional, menyatakan bahwa temuan teknik Iwan Yusuf sebetulnya merupakan teknik klasik seni lukis Renaisans di Eropa sejak abad ke 13 silam. Ini adalah capaian yang luar biasa untuk pelukis yang belajar secara otodidak seperti dijalani Iwan Yusuf.

Iwan dikenal sebagai pelukis muda hiperalis Indonesia yang karya luar biasa memukau para pencinta seni rupa Indonesia. Karya-karya telah dikoleksi oleh kolektor-kolektor besar nasional salah satunya yang punya Sampoerna Tbk. (**)