GORONTALO – Kehadiran Hulonthalo Strings Orchestra (HSO) merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Gorontalo, utamanya mahasiswa Jurusan Sendratasik. Apalagi saat ini di Gorontalo belum memiliki Grup Musik semacam itu, dan Jurusan Sendratasik-lah yang pertama menggagas Grup Orkestra di Gorontalo.

“Kehadiran HSO merupakan kesempatan besar bagi kami mahasiswa Sendratasik, untuk bisa mempelajari serta menambah kemampuan kami dalam seni bermusik khususnya pada music Orkestra. Dan Alhamdulillah pihak Jurusan dapat men-support keinginan mahasiswa, dengan memfasilitasinya melalui Grup Musik ini,” ungkap Agnes Oktavianty Igirisa yang juga menjabat sebagai ketua organisasi Hulonthalo Strings Orchestra.

Kehadiran Hulonthalo Strings Orchestra sendiri kata Agnes, selain sebagai wadah pengembangan kemampuan mahasiswa, juga untuk memberikan warna baru dari perkembangan music masyarakat Gorontalo. Terlebih music Orkestra itu sendiri, masih terasa asing di telinga masyarakat. Dan grup HSO akan mengambil peran penting dalam penyajian music Orkestra di masyarakat.

“Kepercayaan yang diberikan Jurusan dengan memfasilitasi kami terjun di dunia music Orkestra, akan kami jawab dengan terus meningkatkan kualitas grup itu sendiri. Dan kami bertekad untuk menjadikan grup ini, sebagai salah satu ikon dari UNG,” tuturnya seraya diamini oleh seluruh anggota HSO lainnya.

Diusia yang masih seumur jagung ini, kehadiran HSO bisa bilang sangat jauh dari kata sempurna. Meski demikian, hal tersebut menjadi cambuk tersendiri bagi grup ini untuk terus senantiasa meningkatkan kualitasnya, untuk bisa bersaing bahkan sejajar dengan grup Orkestra yang telah tenar.

Untuk bisa meningkatkan kualitasnya kata Agnes, tentunya saja HSO tidak dapat bergerak sendiri. Dibutuhkan dukungan dari elemen Fakultas Sastra dan Budaya, terutama unsur pimpinan UNG itu sendiri. Bentuk dukungan dapat diberikan baik dari segi moril khususnya materil. Diantaranya dengan penyudiaan sarana dan prasarana pendukung aktifitas HSO, baik itu peralatan music yang saat ini masih terdapat kekurangan, maupun sarana latihan yang refresentatif.

“HSO tentunya tidak akan mampu berkembang sendiri. Dibutuhkan support dari seluruh elemen Kampus Merah Maron, agar nantinya grup ini dapat terus eksis dan mampu berprestasi mengharumkan nama besar Universitas Negeri Gorontalo,” pungkasnya. (wahid)