GORONTALO – Derasnya isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang saat ini tengah menjadi salah satu sorotan masyarakat Indonesia, mendapat respon serius dari kalangan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Dengan tegas mahasiswa FMIPA UNG menyatakan bahwa mereka menolak LGBT serta aktifitas terkait LGBT di lingkungan kampus khususnya di FMIPA itu sendiri.

Aksi penolakan yang dilakukan mahasiswa FMIPA dengan membubuhkan tanda tangan penolakan LGBT pada sebuah spanduk sepanjang 3 meter, disela-sela Dialog Terbuka yang mengangkat tema LGBT Bersemi di Serambi Madinah, Sabtu (12/3), di Auditorium UNG.

Ketua Senat Mahasiswa FMIPA UNG Abdul Razak Babuntai mengatakan, aksi yang dilakukan ini merupakan respon atas kegelisahan mahasiswa dengan keberadaan LGBT. Dan melalui aksi ini kata Razak, mahasiswa FMIPA menyatakan sikapnya terkiat LGBT.

“Dengan tegas kami menolak LGBT, karena LBGT merupakan ancaman nyata dalam degradasi moral dan akidah, serta merusak tatanan masyarakat Indonesia,” ungkap Razak.

Lebih lanjut dikatakan Razak, selain sebagai bentuk penolakan, aksi ini juga sebagai untuk mengedukasi kepada masyarakat bahwa LGBT ada disekitar kita, dan harus disikapi dengan tegas secara bersama-sama dengan menolak keberadaannya.

Sementara itu, Dekan FMIPA Prof. Dr. Evi Hulukati turut memberikan dukungan atas aksi penolakan yang dilakukan mahasiswa di lingkungannya, bahkan ia pun turut membubuhkan tandatangan pada spanduk penolakan LGBT. Hal ini dilakukan karena menurut Evi, selain melanggar norma serta kaidah agama islam, aktifitas LGBT pun memberikan dampak buruk dari aspek kesehatan yang akan mengakibatkan kerugian bagi diri pribadi maupun masyarakat sekitar.

“Fakultas akan memberikan dukungan terhadap aksi penolakan LGBT oleh mahasiswa, karena dengan membiarkan LGBT berkembang dikhawatirkan dapat menjangkit ke mahasiswa lainnya. Dan ini juga sebagai salah satu upaya untuk menjaga marwah UNG sebagai salah satu kampus beradab dan bermoral,” tandas Evi. (wahid)