Gandeng BNN dan KPA Untuk Bentengi Mahasiswa 

GORONTALO - Komitmen dalam memerangi penyebaran penyakit HIV/Aids dan Narkoba terus ditunjukkan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) guna membentengi mahasiswa di lingkungannya. Salah satu bentuk komitmen tersebut, ditunjukkan dengan melakukan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Gorontalo dan Komisi Penanggulangan Aids Prov. Gorontalo.

Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan Dekan FMIPA Prof. Dr. Evi Hulukati, M.Pd, dan Dekan FIP Prof. Dr. Wenny Hulukati, M.PD, dengan Kepala BNN Kota Gorontalo dan KPA Prov. Gorontalo. Kegiatan turut dihadiri Walikota Gorontalo Marten Taha, SE, M.Ec, Dev serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo.

Dekan FMIPA Prof. Dr. Evi Hulukati, M.Pd, mengungkapkan, penandatanganan kerjasama dengan menggandeng BNN dan KPA Prov. Gorontalo merupakan bukti komitmen dalam menolak penyebaran HIV/Aids dan Narkoba.

"Melalui kerjasama ini kami dengan tegas menolak HIV/Aids. Ini juga sebagai langkah preventif dalam menjauhkan mahasiswa dari dampak buruk penyakit berbahaya tersebut," ungkap Prof. Evi

Melalui kerjasama ini Prof. Evi berharap, keinginan untuk dapat mewujudkan Fakultas yang bebas dari HIV/Aids dan Narkoba dapat dilakukan. Terlebih dengan dukungan langsung BNN Kota Gorontalo dan KPA Prov. Gorontalo, diiharapkan mampu memebentengi mahasiswa melalui pemahaman bahaya penyebaran HIV/Adis dan Narkoba.

Sementara itu Walikota Gorontalo H. Marten Taha, SE, M.Ec, Dev, menuturkan, HIV/Aids dan Narkoba bukan hanya masalah di Gorontalo tapi juga merupakan permasalahan global. Masyarakat baik itu anak-anak hingga orang dewasa sangat beresiko terjangkit. Untuk itu Pemerintah Kota Kata Marten, senantiasa memberikan perhatian dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/Adis dan Narkoba melalui berbagai cara.

Saat ini penyakit Hiv/Adis kata Marten, pada umumnya diderita oleh anak muda atau usia produktif. Salah satu penyebabnya karena model pergaulan bebas yang dilakukan para anak muda, termasuk penggunaan Narkoba dan seks bebas yang menjadi pintu masuk penyebaran HIV/Aids.

"Untuk itu mahasiswa sebagai kalangan rentan penyebaran harus membentengi diri. Selain melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa, pemahaman akan bahaya HIV/Aids serta Narkoba perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan," terangnya.

Selain penandatanganan kerjasama, kegiatan turut dirangkaikan dengan pemeriksaan HIV/Aids secara sukarela oleh mahasiswa FMIPA dan FIP, serta pernyataan sikap terkait permasalahan HIV/Aids di Gorontalo. (wahid)