GORONTALO –Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bakal meluncurkan satu varitas cabe lokal baru. Menurut Dekan Fakultas Pertanian UNG, Dr. Mohamad Ikbal Bahuwa. SP, M.Si, varitas cabe rawit lokal yang diberi nama UNG 1 ini sudah masuk tahap akhir pemurnian.
“Apa yang dilakukan Fakultas Pertanian ini, adalah untuk mendukung visi misi UNG, yang menitikberatkan pada inovasi. Dan kita mulai melakukan itu melalui inovasi di bidang teknologi pertanian. Salah satunya adalah, kita menemukan satu varitas baru untuk cabe lokal. Kita akan namakan varitas baru ini, UNG 1,” kata Dr. Ikbal.
Varitas cabe UNG 1 ini, kata Dr. Ikbal, juga berasal dari pemurnian beberapa varitas tanaman tanaman cabe lokal. “Saat ini sudah masuk dalam tahap III pemurnian, atau tahap terakhir pemurnian. Karena satu kali pemurnian langsung 4 bulan. Pemurnian ketiga ini, adalah untuk 4 bulsn terakhir. Sehingga pada akhir Oktober, kita akan meluncurkan satu temuan baru varitas cabe rawit lokal. Dan pada November kita akan uji lapangan. Dan untuk uju demonstrasi, akan kita lakukan dalam bentuk penelitian mahasiswa. Setelah demonstrasi kita akan lakukan uji sertifikasi benih Gorontalo,” jelas Dr. Ikbal.
Pada Desember mendatang varitas ini ditargetkan akan dilepas ke masyarakat, dalam hal ini petani. “Dengan begitu, pada tahun 2017, varitas cabe rawit lokal UNG 1 ini, sudah bisa hadir,” katanya. Penegmbanga varitas baru tanaman cabe ini, kata Ikbal, manjadi salah satu bagian penting untuk pengembangan haltikultura di Provinsi Gorontalo.
Varitas baru cabe rawit ini mempunyai banyak kelebihan atau keunggulan. “Varitas cabe UNG 1 ini, bisa tumbuh diantara ketinggian 0-1400 DPL, bisa tahan sampai suhu 24-27 Derajat Celcius, dapat berkembang atau tumbuh dengan baik kurang lebih 2-3 tahun. Varitas UNG 1 ini potensinya kita presiksikan bisa mencapai 1 kg untuk dua tanaman cabe. Ini berarti kita bisa menghitung, untuk 1 Ha misalnya ada 2000-2500 phon cabe, berarti varitas UNG1 kalau titanam oleh masyarakat, dengan 20000 pohon cabe dalam 1 Ha, berarti bisa menghasilkan 10.000 kg, atau 10 ton cabe. Sehingga kalau 1 kg dihargai Rp. 1.000, maka itu berarti pendapatan masyarakat bisa mencapai Rp. Juta. Dengan potensi hasil dari UNG1. Kelebihan lain varitas UNG1 ini bisa tumbuh di tanah yang berpasir, berdebu, dan tahan kekeringan. Varitas cabe ini potensial untuk daerah Gorontalo, dan rasanya pun lumayan pedas,” jelas Ikbal.
Akan tetapi varitas cabe ini juga punya kelemahan seperti tidak bisa digunakan pada daerah yang penuh air atau cekaman air yang tinggi, karena akarnya bisa busuk dan bisa mengakibatkan layu. Dan kalau tidak dibersihkan selama proses pembudidayaan, maka akan terjadi persaingan unsur hara dengan gulma. Ini berakibat pada tidak tercapainya potensi hasil 10 ton.
“Dari segi budidaya, masyarakat belum terbiasa membudidayakan cabe selama kurang lebih 2-4 tahun. Karena pada prosesnya, ada proses pengguntingan. Makanya kita akan melakukan pendampingan pendampingan sampai ke masyarakat, sambil menunggu hasil varitas UNG2, kurang lebih 6 bulan kedepan. Mungkin akhir 2017 atau awal 2018, kita akan meluncurkan UNG2 untuk varitas cabe,” ungkapnya.
Tak hanya cabe, jenis tanaman palawija lainnya juga sedang dikembangkan di Faperta UNG, seperti kedelai dan kacang hijau. “Saat ini juga kita sedang lakukan pemuliaan yang kedua, untuk kedelai dan kacang hijau. Untuk lokasi pemuliaan di Desa Dunggala, Kecamatan Tapa untuk pemuliaan cabe. Dan untuk kacang hijau, lokasinya di desa Talulobutu Selatan. Disana kita sedang melakukan pemurnian kedua tanaman palawija itu. Sehingga kedepan, UNG akan memiliki 3 varitas unggulan, cabe, kacang hijau dan kedelai,” jelas Ikbal. (Susan)
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin