Paslon Saling “Perang” Janji dan Visi Misi 

GORONTALO – Agenda Debat Kandidat yang dihelat Komisi Pemilihan Langsung (KPL) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, dengan mempertemukan ketiga Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Sekretaris Jenderal BEM UNG Periode 2016, Selasa (12/1), berlangsung sangat sengit. Pasalnya, ajang ini menjadi moment para pasangan calon saling mengadu visi dan misi masing-masing. Bahkan pada arena ini, seluruh Paslon tidak ragu untuk saling “perang” janji guna merebut hati pemilih.

Paslon nomor urut 1 Irfan Yasin – Abdul Rahmat Lakoro (Fakultas Ilmu Pendidikan –Fakultas Ekonomi) dalam pemaparan visi dan misinya mengatakan, akan membawa organisasi BEM UNG semakin jaya lagi yang dibangun berlandaskan atmosfir akademik, kreatifitas serta iman dan takwa. Serta memperkuat jaringan organisasi baik itu didalam maupun luar kampus.

“Salah satu misi dibidang akademik kami adalah mendukung upaya Universitas dalam mewujudkan trarget akreditasi prodi dan Institusi, serta mengaktfikan kembali dikusi ilmiah dari tingkat mahasiswa hingga dosen.” ungkap Irfan.

Sedangkan Paslon nomor urut 2 Ferdiyanto Ismail – Huhajir Gain (Fakultas Pertanian – Fakultas MIPA) dalam orasinya, mempunyai visi membentuk BEM Mahasiswa UNG yang aspiratif dan inovatif. Dengan didukung sejumlah misi diantaranya mempererat konsolidasi antara seluruh organisasi mahasiswa UNG serta menjunjung tinggi tridarma perguruan tinggi.

Sementara itu Paslon nomor urut 3 Moh. Rifandi Harun – Nur Rismayani (Fakultas Teknik – Fakultas Olahraga dan Kesehatan) menuturkan, ketika terpilih sebagai Presiden dan Sekjen BEM UNG akan mengusung visi yakni, mewujudkan BEM yang penuh kreatifitas, aspiratif, mandiri, unggul dengan berlandaskan tridarma perguruan tinggi. Dan untuk mendukung visi tersebut, Paslon nomor urut 3 juga mengusung misi diantaranya memprioritaskan fungsi advokasi dalam mengawal aspirasi mahasiswa.

“Kami juga akan mengambil peran penting dalam meningkatkan intelektualitas mahasiswa melalui sejumlah kegiatan positif. Dan yang terpenting adalah menjadikan Imtak dan Iptek sebagai landasan dalam menjalankan kegiatan organisasi,” terangnya. (wahid)