Gorontalo - Daun kelor pada umumnya adalah daun yang sering digunakan sebagai pakan ternak ataupun dimasak menjadi sayur bening. Namun, siapa sangka tanaman kelor memiliki beragam kandungan nutrisi yang apabila diolah menjadi makanan yang lezat dan lebih menarik akan dapat membantu pencegahan stunting pada balita.
Mahasiswa KKN Profesi kesehatan Universitas Negeri Gorontalo melakukan inovasi produk olahan daun kelor di Desa Panggulo Barat, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
“Sesuai dengan tema KKN-PK yang diberikan yakni pencegahan stunting, kami memanfaatkan daun kelor yang melimpah ruah untuk diolah menjadi makanan tambahan yang sehat guna mendukung pencegahan stunting. Agar lebih menarik dan mudah dikonsumsi, melakukan inovasi untuk mengolah daun kelor menjadi bolu kukus yang lezat,” jelas mahasiswa KKN PK-UNG Prodi S1 Kedokteran Trisha Firsty Okivia Siswadi.
Kelor yang memiliki nama latin Moringa oleifera mengandung protein yang dua kali lebih banyak dari yogurt, kandungan potasium yang tiga kali lebih banyak dari pisang, dan kandungan vitamin A empat kali lebih banyak dari wortel sehingga sangat penting untuk dikonsumsi balita dalam memenuhi kebutuhan vitamin untuk mencegah stunting.
“Kegiatan pembuatan dan pembagian bolu kukus daun kelor ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2022 dengan menyasar masyarakat yang memiliki anak balita di rumah. Selain membagikan bolu kukus, kami juga membagikan leaflet berisi informasi tentang bolu kukus daun kelor dan upaya pencegahan stunting melalui pengolahan bolu kukus daun kelor,” ujarnya.
Apel dalam rangkaian peringatan hari lahir UNG
.
Kegiatan UNG bersholawat dilaksanakan pukul 19.15 WITA.
.
Established
In
as STKIP N. Gorontalo
Student
body
from 27 province
Number of
Lecturers
from 85 majors
University
rank
at BLU Category
Keseluruhan
Hari Ini
Kemarin