GORONTALO - Keberadaan sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai “citation & reference manager” (pengelolaan sitasi dan referensi) telah menjadi sebuah kebutuhan, khususnya di dalam dunia akademik. Salah satu perangkat lunak untuk mengelola sitasi dan referensi ilmiah yang cukup populer digunakan adalah Zotero. Untuk meningkatkan kemampuan menggunakan perangkat ini di kalangan sivitas akademika Universitas Negeri Gorontalo (UNG), UPT Perpustakaan UNG menggelar Zotero Workshop pada Selasa, 11 Agustus 2020 secara daring.

Workshop kali ini, UPT Perpustakaan UNG mengundang Chandra Pratama Setiawan, M.Sc, Kepala Bagian Pengembangan Koleksi dari Perpustakaan Universitas Kristen Petra, Surabaya, sebagai narasumber.

Dalam pemaparannya Pemateri banyak mengulas kenapa sebuah reference tool manager, seperti Zotero, penting untuk dikuasai oleh kalangan akademis, termasuk mahasiswa. Tidak hanya membantu dalam proses penelusuran referensi dan pengelolaan sitasi serta daftar pustaka, Zotero bisa membantu penyusun karya ilmiah terhindar dari tindakan plagiasi. Dengan Zotero, penyusun karya ilmiah tidak perlu kuatir salah melakukan kutipan atau lupa mencantumkan sumber rujukan saat menyusun daftar pustaka karena secara otomatis susunan daftar pustaka bisa terbentuk. Dalam waktu sekitar dua jam, seluruh peserta diajarkan bagaimana memasang Zotero di perangkat komputer, menelusuri dan menyimpan referensi, membuat sitasi dan daftar pustaka.

Wakil Rektor Bidang Akademik UNG, Dr. Harto Malik, M.Hum, saat membuka workshop mengatakan, sangat penting bagi civitas akademika UNG untuk terus menjaga kualitas karya ilmiah yang dihasilkan, terutama dalam hal bagaimana melakukan sitasi dan referensi secara tepat sesuai kaidah penulisan karya ilmiah. "Dengan Zotero ini, diharapkan kemampuan melakukan sitasi dan referensi civitas akademika UNG dapat meningkat sehingga potensi plagiasi dapat dihindari," ujar Harto.

Kepala UPT Perpustakaan UNG, Dr. Ismet Sulila, menyampaikan bahwa melalui kegiatan workshop Zotero, baik mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun dosen, diharapkan bisa menemukan cara yang lebih praktis dalam hal bagaimana mengelola sitasi dan referensi, dua komponen penting dalam penyusunan karya ilmiah.

"Kemudahan melakukan dua hal penting ini juga akan sangat membantu penyusun karya ilmiah menghindari tindakan plagiasi akibat kelalaian dalam menuliskan sumber rujukan dengan tepat," terangnya.

Lebih lanjut Ismet Sulila menjelaskan, dalam rangkaian menyambut Dies Natalis UNG di tahun ini UPT Perpustakaan selain akan mempersiapkan langganan aplikasi Turnitin yang membantu proses pengecekan tingkat kesamaan naskah karya ilmiah, juga akan menggelar webinar dengan tema layanan kepustakaan di masa kenormalan baru dengan narasumber pustakawan dari UK Petra, Indonesia dan Curtin University, Australia, pada bulan September 2020. (**)