GORONTALO – Pendaftaran SBMPTN 2019 telah resmi dibuka oleh Panitia Pusat sejak 10 Juli kemarin, pada seleksi kali ini tercatat 85 Perguruan Tinggi Negeri dengan ratusan Program Studi membuka penerimaan mahasiswa baru.

Dengan banyaknya Kampus dan Prodi yang membuka penerimaan mahasiswa, membuat calon mahasiswa memiliki banyak pilihan untuk bisa memilih kampus untuk kuliah. Akan tetapi meskipun demikian, kuota yang disediakan juga terbatas sehingga membuat calon mahasiswa harus saling bersaing.

Untuk bisa lulus pada seleksi SBMPTN tahun 2019, Wakil Rektor Bidang Akademik UNG Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruwadi, M.P, membagikan tips untuk calon mahasiswa yang masih pertama kali mendaftar dan masih bingung memilih kampus, serta ingin lulus pada SBMPTN. Menurut Prof. Mahludin, hal penting yang harus dipertimbangkan calon mahasiswa ketika mendaftar yakni nilai UTBK.

“Sistem UTBK tahun ini akan menggunakan sistem perangkingan nilai, semakin tinggi nilai UTBK maka kesempatan untuk lulus semakin besar. Dalam SBMPTN calon mahasiswa akan bersaing secara nasional,” ungkap Prof. Mahludin.

Jika memiliki nilai UTBK yang tinggi, calon mahasiswa dapat memilih kampus dan Prodi favorit saat mendaftar karena peluangnya untuk lulus cukup besar, sekaligus dapat bersaing dengan calon mahasiswa lain se Indonesia.

“Prodi favorit yang dimaksud seperti Prodi bidang Kesehatan yakni Kedokteran yang menjadi incaran utama calon mahasiswa se Indonesia. Karena dengan nilai yang baik calon mahasiswa bisa optimis dan percaya diri,” terangnya.

Akan tetapi jika pada pelaksanaan UTBK kemarin hanya memperoleh nilai pas-pasan, calon mahasiswa harus realitis dalam memilih kampus. “Nilai UTBK dijadikan dasar supaya nanti hasilnya lebih jelas dan tingkat kegagalan calon mahasiswa itu lebih rendah, karena sudah bisa menakar kesempatan untuk saling bersaing,” jelasnya.

Selain itu ketika mendaftar SBMPTN, calon mahasiswa harus memilih Prodi yang benar-benar diminati agar ketika kuliah nanti bisa serius dan sungguh-sungguh dalam menikuti proses perkuliahan.

"Saat mendaftar, calon mahasiswa harus mengukur kemampuannya kira-kira bisa masuk ke PTN mana. Pilihan Prodi sebaiknya disesuaikan dengan minat dan bakat, jangan berpikir yang penting bisa jadi mahasiswa kendati prodinya tidak disukai,” tandasnya. (wahid)