GORONTALO – Dalam mengantisipasi merosotnya nilai-nilai pancasila, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG berinisiatif melakukan aksi nyata dalam menguatkan cinta pancasila dimasyarakat. Langkah kongkret tersebut diwujudkan melalui deklarasi gerakan cinta pancasila, dengan melibatkan para mahasiswa sebagai ujung tombak penguatan nilai pancasila, Rabu (14/11),.

Deklarasi cinta pancasila turut dirangkaikan dengan diskusi public yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Gorontalo, diantaranya unsur TNI, Polri dan Kejaksaan, kalangan akademisi, tokoh agama, tokoh pemuda dan pimpinan Partai Politik.

Presiden BEM UNG Alfian K Hamzah mengungkapkan, inisiatif menggagas deklarasi cinta pancasila berangkat dari nilai pancasila yang dipertanyakan, diakibatkan perbedaan yang menimbulkan konflik di masyarakat. Terlebih panasnya tensi tahun politik, yang seringkali terjadi gesekan yang turut serta mengikis nilai-nilai pancasila sebagai pemersatu bangsa.

“Melalui diskusi dan deklarasi ini akan tercipta hal baru dan produktif dalam penguatan semangat mencintai pancasila dimasyarakat. Dengan kuatnya rasa cinta tersebut, dapat mendorong Gorontalo sebagai contoh dan daerah terdepan dalam mewujudkan cinta pancasila,” ungkap Alfian.

Lebih lanjut dikatakan Alfian, deklarasi cinta pancasila akan ditindaklanjuti melalui aksi pemberian dan penguatan pemahaman cinta pancasila dimasyarakat, dengan terjun langsung di desa-desa. Langkah tersebut diambil agar upaya memaknai cinta pancasila dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat khususnya diluar perkotaan.

“Yang akan terjun langsung memberikan penguatan dan pemahaman adalah para mahasiswa. Karena ini sebagai wadah kami para mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam memberikan perubahan di masyarakat khususnya penguatan cinta pancasila,” terangnya.

Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, menyambut baik kegiatan deklarasi cinta pancasila yang digaungkan oleh mahasiswa UNG. Menurutnya aksi deklarasi dan diskusi ini memiliki makna penting dalam memupuk serta menguatkan semangat cinta pancasila di masyarakat. Untuk itu insiatif semacam ini harus terus dibangun dan harus mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Diskusi tentang pancasila harus terus kita dibangun sebagai wadah menguatkan rasa cinta pancasila seluruh masyarakat. Dan untuk aksi semacam ini, mahasiswa harus bisa mengambil peran lebih dan menjadi ujung tombak melalui kegiatan positif yang bermuara pada pemersatu bangsa,” tandas Rektor. (wahid)