GORONTALO – Dalam menghadapi momen kegiatan politik berupa Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, Universitas Negeri Gorontalo berupaya memberikan edukasi dan pencerahan terkait netralitas civitas akademika yang berstatus ASN. Upaya tersebut dengan menggelar sosialisasi netralitas ASN dalam pemilu 2024, dengan menghadirkan narasumber utama dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Gorontalo, Jumat (12/1).

Wakil rektor bidang akademik Dr. Abdul Hafidz Olii, M.Si., mengatakan sosialisasi bersama Bawaslu Provinsi Gorontalo merupakan bagian dari tindaklanjut kerja sama antara kedua institusi. Sosialisasi menjadi sangat penting, agar ASN di lingkungan UNG dapat menjaga marwah netralitas sebagai organ penyelenggara negara.

“Ini untuk memperjelas bagaimana posisi ASN dalam menghadapi Pemilu 2024, serta arutan-aturan apa saja yang  tidak boleh dilanggar. Sehingga perlu adanya pemahaman yang lebih jelas yang disampaikan langsung Bawaslu melalui forum semacam ini,” ujar Hafidz.

Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Idris Usuli bahwa ASN memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan Pemilu. Oleh karena itu ASN diharapkan dapat menjaga netralitas, tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis, serta memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memilih sesuai dengan keinginan dan keyakinannya.

Idris mengingatkan agar ASN khususnya di lingkungan UNG untuk tidak terlibat dalam kegiatan kampanye Pemilu 2024, baik itu untuk calon legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden. Salah satunya dengan mengkampanyekan melalui media sosial, dengan cara melakukan like, dislike dan share konten terkait postingan calon legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden.

“Terdapat ketentuan pidana jika ASN melanggar aturan dengan ikut serta kegiatan kampanye Pemilu, yang dapat dikenakan sanksi pidana berupa kurungan paling lambat satu tahun dan denda paling banyak 12 juta rupiah,” tegasnya. (**)